Kamis, 25 Juni 2015

Kedipan Mata Manusia


Setiap manusia normal pasti memiliki mata. Mata adalah salah satu panca indera manusia yang sangat penting. Salah satu sistem tubuh untuk menjaga kesehatan mata adalah adanya mekanisme kedipan mata. Mekanisme yang digerakkan oleh sel saraf otomatis (saraf motorik tak sadar) ini berfungsi untuk menjamin pasokan pelumas bagi mata. Apabila sistem ini tidak berjalan, maka mata kita akan mengalami kekeringan. Akan tetapi, pernahkah kita menghitung berapa kali mata kita berkedip?

Sebuah penelitian mengungkapkan berapa kali mata kita berkedip. Penelitian tersebut menyatakan bahwa:
1. Dalam 1 TAHUN mata kita berkedip sebanyak 4.200.000 kali
2. Dalam 1 BULAN mata kita berkedip sebanyak 350.000 kali
3. Dalam 1 HARI mata kita berkedip sebanyak 11.667 kali
4. Dalam 1 JAM mata kita berkedip sebanyak 486 kali
5. Dalam 1 MENIT mata kita berkedip sebanyak 8 kali

Sehingga berdasarkan data tersebut, mata kita akan berkedip rata-rata tipa 7,5 detik sekali. Jadi, jika kita terbiasa mengedipkan mata melebihi waktu 7,5 detik tersebut, maka kita harus waspada agar mata kita tetap sehat.

Hasil Studi, Kita Cenderung Keliru Mengenali Wajah Sendiri



Sebuah hasil studi yang menarik berhasil disimpulkan oleh Dr. David White dkk. dari UNSW Australia yang dipublikasikan dalam British Journal of Psychology tanggal 24 Juni 2015. Hasil studi tersebut menyatakan bahwa kita cenderung salah dalam mengidentifikasi wajah kita sendiri.

Penelitian tersebut dilakukan dengan melibatkan 130 siswa, di mana sebanyak 10 buah foto diambil dari akun facebook masing-masing siswa tersebut. Selanjutnya setiap peserta diminta untuk mencocokkan foto-foto tersebut dengan wajah peserta lain melalui sebuah webcam selama kurang dari 1 menit untuk tiap foto. Foto-foto tersebut juga dibedakan menjadi dua, yaitu foto dengan ekspresi tersenyum serta foto normal.

Hasilnya sangat menarik, sebagian besar peserta yang tidak kenal dengan peserta yang lain bisa mencocokkan foto dan pemiliknya, lebih baik daripada pemilik foto itu sendiri. Dr. White menyimpulkan bahwa intuisi yang dimiliki oleh seseorang pada saat melihat sebuah foto orang yang tidak dikenalinya selama kurang dari 1 menit lebih memungkinkan baginya untuk mengenali dengan lebih baik. Dan bagi kita, meskipun setiap hari melihat wajah kita sendiri, tetapi kita hanya melihatnya dengan sekilas. Kita hanya mengandalkan ingatan lama kita untuk menggambarkan wajah atau penampakan kita.

"Temuan menarik lainnya adalah bahwa foto seseorang saat tersenyum lebih mudah dicocokkan daripada foto normal. Temuan ini sangat menarik, mengingat petunjuk pembuatan passport selama ini melarang seseorang menggunakan foto dengan ekspresi senyum karena dianggap akan merubah ekspresi wajah sebenarnya," ujar Dr. White. Temuan ini diharapkan Dr. White bisa merubah aturan tersebut, sehingga pihak berwenang bisa mengijinkan seseorang untuk menunjukkan ekspresi wajah pada saat foto passport.

Jadi, berhati-hatilah dalam memilih foto untuk dokumen penting kita. Karena berdasarkan penelitian Dr. White dkk. tersebut, kita memiliki kemampuan yang buruk dalam mengenali wajah kita sendiri.


Sumber: sciencedaily.com 

Rabu, 24 Juni 2015

Pencemaran Logam Tembaga Ribuan Tahun Lalu

Para ilmuwan berhasil mengungkap sebuah penemuan baru di mana pencemaran logam tembaga terhadap atmosfer bumi pernah terjadi sekitar 2500 tahun yang lalu. Penemuan ini dikemukakan para ilmuwan setelah mereka mempelajari lapisan terdalam es yang ada di daerah Greenland. Mereka menduga pencemaran logam tembaga tersebut terjadi di zaman Kekaisaran Romawi. Hal ini dimungkinkan karena pada zaman tersebut logam tembaga biasa digunakan untuk tujuan militer serta sebagai bahan dalam pembuatan mata uang.

Selasa, 23 Juni 2015

Tantangan Melipat Kertas

Tahukah Anda, JIKA Anda sanggup melipat selembar kertas sebanyak 50 kali lipatan, maka ketebalan yang dihasilkan dari kertas lipatan tersebut akan sama dengan jarak bumi ke matahari.
Tapi sayangnya, selembar kertas (seberapapun tingkat ketebalannya), hanya bisa dilipat maksimal 7 kali lipatan. Silahkan membuktikannya sendiri.

Sumber: factslides.com

Asal Usul Nama Merk Mobil "Mercedes"




 

Gottlieb Daimler, seorang insinyur mesin dari Jerman berhasil membuat mobil berbahan bahar bensin pertamanya dan menjualnya kepada Sultan Maroko pada tahun 1899. Setahun kemudian, dia mendirikan sebuah perusahaan otomotif dengan nama Daimler-Motoren-Gesellschaft (DMG) di kota kelahirannya Cannstatt, Jerman. Perusahaan ini menarik minat seorang diplomat sekaligus pebisnis dari Austria, Emil Jellinek, yang memesan sebuah mobil kepada Daimler pada tahun 1897. Daimler mengirim sebuah mobil berkekuatan 6 tenaga kuda dengan mesin 2 silinder kepada Jellinek. Akan tetapi, mobil tersebut dirasa masih terlalu lambat bagi Jellinek, dan sebagai gantinya dia memesan dua buah mobil yang lebih cepat dengan 4 silinder yang terkenal dengan model Daimler Phoenix. 



Segera setelah itu Jellinek mulai menawarkan mobil-mobil Daimler kepada masyarakat kelas atas Eropa. Dia juga menggunakan mobil buatan Daimler itu pada beberapa kegiatan perlombaan, termasuk pada ajang Nice Week di Perancis pada tahun 1899. Dia Mengikuti perlombaan itu dengan memberi nama mobilnya dengan sebutan “Mercedes”, yang merupakan nama dari anak perempuan tertuanya.

Pada tahun 1900, Jellinek menandatangani sebuah kesepakatan dengan DMG untuk menjual kendaraan 4 silinder model terbaru. Dia mengusulkan untuk menyebut mobilnya dengan nama Mercedes, di mana salah satu alasannya adalah agar lebih laku di Perancis (mengingat nama Mercedes tidak termasuk nama dalam Bahasa Jerman). Pada tanggal 22 Desember 1900 DMG mengirim mobil Mercedes pertama kepada Jellinek. Akhirnya pada tahun 1901 Mercedes diakui sebagai mobil modern pertama di dunia.



Nama “Mercedes” didaftarkan sebagai nama merk pada tanggal 22 Juni 1902, dan merk tersebut secara resmi diakui secara resmi pada 26 September di tahun yang sama. Sedangkan simbol Mercedes yang terkenal, berupa simbol bintang tiga kaki, didaftarkan sebagai merk dagang pada tahun 1909 dan disematkan pada semua mobil Mercedes sejak tahun 1910.

sumber: history.com