Kamis, 25 Juni 2015

Hasil Studi, Kita Cenderung Keliru Mengenali Wajah Sendiri



Sebuah hasil studi yang menarik berhasil disimpulkan oleh Dr. David White dkk. dari UNSW Australia yang dipublikasikan dalam British Journal of Psychology tanggal 24 Juni 2015. Hasil studi tersebut menyatakan bahwa kita cenderung salah dalam mengidentifikasi wajah kita sendiri.

Penelitian tersebut dilakukan dengan melibatkan 130 siswa, di mana sebanyak 10 buah foto diambil dari akun facebook masing-masing siswa tersebut. Selanjutnya setiap peserta diminta untuk mencocokkan foto-foto tersebut dengan wajah peserta lain melalui sebuah webcam selama kurang dari 1 menit untuk tiap foto. Foto-foto tersebut juga dibedakan menjadi dua, yaitu foto dengan ekspresi tersenyum serta foto normal.

Hasilnya sangat menarik, sebagian besar peserta yang tidak kenal dengan peserta yang lain bisa mencocokkan foto dan pemiliknya, lebih baik daripada pemilik foto itu sendiri. Dr. White menyimpulkan bahwa intuisi yang dimiliki oleh seseorang pada saat melihat sebuah foto orang yang tidak dikenalinya selama kurang dari 1 menit lebih memungkinkan baginya untuk mengenali dengan lebih baik. Dan bagi kita, meskipun setiap hari melihat wajah kita sendiri, tetapi kita hanya melihatnya dengan sekilas. Kita hanya mengandalkan ingatan lama kita untuk menggambarkan wajah atau penampakan kita.

"Temuan menarik lainnya adalah bahwa foto seseorang saat tersenyum lebih mudah dicocokkan daripada foto normal. Temuan ini sangat menarik, mengingat petunjuk pembuatan passport selama ini melarang seseorang menggunakan foto dengan ekspresi senyum karena dianggap akan merubah ekspresi wajah sebenarnya," ujar Dr. White. Temuan ini diharapkan Dr. White bisa merubah aturan tersebut, sehingga pihak berwenang bisa mengijinkan seseorang untuk menunjukkan ekspresi wajah pada saat foto passport.

Jadi, berhati-hatilah dalam memilih foto untuk dokumen penting kita. Karena berdasarkan penelitian Dr. White dkk. tersebut, kita memiliki kemampuan yang buruk dalam mengenali wajah kita sendiri.


Sumber: sciencedaily.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar