Sebuah teknik penginderaan
baru mampu menyimpulkan bahwa penderita tekanan darah tinggi beresiko
mengalami kerusakan jaringan saraf pada salah satu bagian otak. Hal
ini disampaikan pada Konferensi Tekanan Darah Tinggi Tahun 2015 yang
diselenggarakan oleh Asosiasi Jantung Amerika.
Hasil penelitian yang
dilakukan oleh tim dari Universitas Sapienza, Roma-Italia tersebut
juga menyatakan bahwa bagian otak yang mengalami kerusakan tersebut
berhubungan dengan kemampuan kognitif, pengambilan keputusan serta
kemampuan untuk mengatur emosi. Saat ini tim peneliti sedang fokus
dalam mencari hubungan tekanan darah tinggi terhadap ginjal, mata dan
jantung.
Para peneliti tersebut
menggunakan teknik diffusion tensor
imaging (DTI), pengembangan dari
teknik magnetic resonance imaging
(MRI), untuk menilai dan membandingkan struktur serta fungsi di
antara bagian otak. Penelitian dilakukan terhadap 30 sukarelawan yang
terdiri dari 15 orang dengan tingkat tekanan darah antara sedang
hingga tinggi, dan 15 orang dengan tingkat tekanan darah normal.
Setiap sukarelawan juga menjalani sebuah tes kognitif khusus.
Hasil penginderaan otak pada
penelitian tersebut menemukan bahwa semua sukarelawan (30 orang)
tidak mengalami gejala abnormal pada otak mereka saat para peneliti
menggunakan teknik MRI. Akan tetapi, saat para peneliti menggunakan
teknik DTI, sukarelawan dengan tingkat tekanan darah tinggi terlihat
mengalami kerusakan pada beberapa bagian otak, seperti:
- jaringan otak yang bertanggung jawab terhadap fungsi-fungsi non-verbal;
- urat saraf yang bertanggung jawab terhadap fungsi pelaksanaan tugas dan pengaturan emosi manusia; serta
- urat sistem saraf tepi, bagian sistem saraf yang medukung kemampuan manusia memperhatikan (konsentasi) sebuah tugas.
Para peneliti juga menemukan
bahwa tekanan darah tinggi secara signifikan dapat mempengaruhi
fungsi kognitif dan memori otak manusia, di mana temuan ini didapat
saat menggunakan teknik DTI maupun MRI.
Para peneliti menyimpulkan
bahwa teknik DTI telah membuka jalan untuk mengevaluasi gejala-gejala
kerusakan otak pada penderita tekanan darah tinggi, di mana hal ini
akan membantu dalam menentukan terapi yang tepat terhadap penderita
untuk mengurangi resiko kerusakan otak yang lebih parah.
Teknik DTI, yang sering
dikenal dengan istilah tractography,
merupakan teknik yang belum lazim digunakan dalam dunia kedokteran.
Akan tetapi, para peneliti menyarankan agar dunia kedokteran mulai
menggunakan teknologi tersebut agar dapat memperoleh data yang lebih
tepat dalam memprediksi kerusakan otak, khususnya pada penderita
tekanan darah tinggi.
Sumber: ScienceDaily
Tidak ada komentar:
Posting Komentar