Peningkatan konsumsi
buah-buahan disertai sayuran bebas
karbohidrat, berhubungan terbalik dengan peningkatan berat badan. Hal
tersebut merujuk pada hasil studi yang diterbitkan di PLOS
Medicine, sebuah
studi
jangka panjang yang
dilakukan oleh Monica Bertoia dkk. dari Harvard
T. H. Chan School of Public Health and Brigham & Women's
Hospital, Boston,
Massachusetts, Amerika Serikat.
Pedoman Diet Tahun 2010
yang ditujukan bagi warga Amerika Serikat menganjurkan remaja dan
anak-anak untuk mengkonsumsi berbagai macam buah dan sayuran agar
dapat membantu mereka mendapatkan serta menjaga berat tubuh yang
sehat. Dalam studi tersebut, Bertoia
dkk. meneliti hubungan antara perubahan konsumsi buah-buahan dan
sayuran yang berbeda yang terdapat pada daftar Pedoman Diet dengan
perubahan berat badan pada 133.468 warga Amerika Serikat yang
berumur hingga 24 tahun. Setelah mempertimbangkan laporan gaya hidup
masing-masing peserta (seperti kebiasaan merokok serta aktivitas
fisik), para peneliti menemukan bahwa peningkatan konsumsi
buah-buahan serta
beberapa jenis sayuran berhubungan dengan penuruan berat badan
(dalam 4 tahun) sebesar 0,24 kg untuk setiap jenis buah-buahan, dan
0,11 kg untuk jenis sayuran. Akan
tetapi, beberapa jenis sayuran yang mengandung karbohidrat, seperti
kacang polong dan jagung, berhubungan dengan kenaikan berat badan.
Para peneliti mengungkapkan
bahwa temuan tersebut mendukung usaha untuk meningkatkan konsumsi
buah-buahan serta sayuran dalam rangka mencegah kenaikan berat badan
yang tidak sehat. Di samping itu, temuan tersebut diharapkan dapat
memberi masukan kepada pihak terkait untuk menyediakan daftar
makanan yang lebih spesifik dalam rangka mencegah obesitas, yang
merupakan faktor resiko utama penyakit diabetes tipe 2, penyakit
gagal jantung, kanker serta gangguan kesehatan lain.
Sumber: ScienceDaily
Tidak ada komentar:
Posting Komentar